√ Bandung - Part 2 (Taman Hutan Raya Ir. Juanda) - #memoYALies

Bandung - Part 2 (Taman Hutan Raya Ir. Juanda)

Hai Yaladdict!!
Goa Belanda di Tahura

Admin mau ngelajutin nih perjalanan admin kemarin yang ke Bandung itu, kalo kalian belum baca yang kemarin, bisa baca disini.

Hari kedua Admin di Bandung ini, Kami berencana untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di daerah Dago Pakar, yaitu Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. Juanda. Taman Hutan ini merupakan kawasan konservasi seluas 590 hektare dan kebun raya dengan jalur untuk berjalan kaki, dilengkapi dengan gua sejarah dan air terjun, jadi kalo kalian kesini, kayak paket lengkap banget deh, hehehe.

Rute neoMORITZ ke Tahura
Kami berangkat dari hostel pukul 08.30 WIB, hostel ini berada di daerah Pasar baru, Namanya NeoMoritz, Harganya lumayan murah untuk hostel, berkisar antara Rp. 140.000 sampai yang mahal pokoknya, kami mendapat harga Rp. 450.000 untuk 2 malam, kamipun menggunakan taksi online seharga Rp. 36.000 dengan waktu yang kami butuhkan untuk sampai disana, sekitar 45 menit yaitu apabila kondisi jalan sedang padat, pada kondisi normal, biasanya 30 menitan. Sayangnya kami diantar sampai hampir ke Tahura, padahal untuk ke Tahura masih lumayan jauh lagi huhuhu.

Saran Admin, kalian pasang pin lokasi tujuannya itu tepat di pintu masuk Tahuranya, agar lebih memudahkan kalian untuk mencapai pintu utama.

Kamipun sampai disana pada pukul 09.15, lalu bergegas untuk masuk ke Tahura, tapi lewat mana? Jalan satu-satunya yaitu dengan bertanya kepada warga sekitar. Disini kami bertanya kepada Ibu-ibu dan mereka menjawab bahwa didekat sini ada pintu masuk 3, lokasinya kayak terpencil gitu, didekat perumahan warga, namun sebelumnya kami harus melewati terlebih dahulu jalan setapak yang disebelahnya ada selokan yang sangat deras.

lewat jalan rumah warga
selokan yang kayak sungai

kayak perosotan tapi takut juga kalo jatoh

Akhirnya setelah berjalan sekitar 5 menit, kami sampai di pintu masuk 3 Tahura, pas admin baca, tiket masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp. 10.000 dan wisatawan asing Rp. 50.000, nyatanya harganya naik menjadi Rp. 12.000 dan Rp. 52.000 untuk wisatawan asing, rada kecewa si, tapi yaudah lah.

Loket tiket

tuhkan Rp. 10.000 hehehhe

Akhirnya, setelah kami mendapatkan tiket, kami langsung masuk. Pemandangan pertama kali, sepertinya pintu 3 ini tempat bersantai gitu, banyak Kafe, saung-saung dll, kalau kalian jalan lurus lagi, nanti ada petunjuk arah, tapi blur pas admin fotonya :(

blur :(

Monumen Tahura
petunjuk arah ke Goa Jepang

Tujuan pertama yang akan kami kunjungi adalah Goa Jepang, kami diharuskan berjalan menuruni tangga sejauh 250 meter.

yuk menuruni tangga
tangga lagi

Goa ini dibangun tahun 1942, pas Jepang menjajah Indonesia tentunya, oh iya goa ini punya 4 jalan masuk, yang 2 itu sebagai jalan jebakan buat mempertahanin diri Jepang saat itu.

pintu jebakan

pintu masuk Goa Jepang
Pas pertama kali masuk, suasana pengap banget, dingin banget dan serem banget, disana kami berjalan berdua, tanpa menggunakan senter yang disewakan, kayaknya si Rp. 5.000 buat nyewa senternya, berhubung kami punya ponsel, yaudah pake ponsel aja hehehe.

Masih ada cahaya matahari, ga terlalu serem, btw ini salah jalan

pas masuk kedalem banget, pengap, gelap banget, dingin
Selain itu, di sini juga ada beberapa gundukan tanah yang lebih tinggi dari permukaan yang dijadikan sebagai tempat istirahat atau tempat tidur tentara yang setau Admin si namanya Tentara Dai Nippon.
Setelah  melewati persimpangan demi persimpangan, bisa keluar melalui mulut gua yang berukuran lebih kecil. Dan ternyata itu pintu masuknya, tadi kita lewat pintu masuk yang super gede itu ternyata pintu keluar, biasanya buat kendaraan heehhehe.

ini harusnya jalan masuk wkwkwk
 Oh iya, ada cerita lucu ketika  kami masuk, ada 2 orang perempuan, dia minta kami temani. Jadi didalam ini kita ber 5, Admin, teman Admin, 2 Mbak-mbak itu dan 1 cowo (yang fotonya diatas tadi), nah mereka ketakutan soalnya pake senter yang kecil banget pas waktu itu, yaudah kita temenin, tapi tetep aja si, suasananya emang nyeremin dan pengap juga lembab.

Setelah itu akhirnya kita keluar kan, dan dijalan kita foto bareng, hehehe. Adminpun akhirnya tahu bahwa mereka adalah murid SMA kelas 11 yang mau naik ke kelas 12, dan mereka nyangka kita ini baru lulus SMA, padahalkan diriku semester 6 dan temen Admin semester 2 hehehe (padahalkan umurnya tuaan temen admin, eeh oops).


Foto bersama mbak-mbak cantik, lupa gaminta IG nya
Lalu kami berjalan bersama mereka, sampai akhirnya berpisah dan kami mencari mereka (nggak real mencari si wkwkwk,berharap aja mereka mau bareng lg)

Petunjuk arah
Ditengah perjalanan, ada mahluk bernama Monyet, wkwkkw. Lumayan banyak loh disini monyetnya. Saran Admin, jangan beri makanan dan jauhkan perangkat yang mudah di ambil, agar terhindar dari pencurian oleh monyet.
Monkey monkey

Tepat setelah tempat banyak monyet tadi, ada spot bagus untuk foto. Kenapa nggak mengabadikan perjalanan kita di tempat ini? hehehe

Akhirnya admin terlihat gendut
Setelah berjalan sejauh 400 meter dari tempat Admin memfoto petunjuk arah, akhirnya kami sampai di Goa Belanda.

Informasi mengenai Goa Belanda
Goa ini menurut saya lumayan modern wkwkwk, ada rel keretanya juga, terus kita bisa keluar lewat 2 pintu, pintu masuk dan pintu keluar. Di depan pintu masuk, ada bapa-bapa yang standby dengan senternya, tentunya itu untuk disewa, hehehe.

Pintu masuk
 Didalamnya tidak se seram Goa Jepang Tadi, gatau si kenapa.

didalam Goa Belanda

diluar Goa Belanda
Oh iya, kalau kalian mau naik kuda juga disini ada loh, mungkin berkisar antara 20-40k sekali naik, itu kisaran Admin aja ya, ga niat naik kuda disini juga, hehehe.

Kudanya cantik ya

Di samping goa ini ada kayak tempat air gitu, yaudah admin naik sampe keatasnya, lumayan tinggi juga loh.
Jauh banget kan jaraknya
Lalu kami memutuskan untuk pergi ke Curug Koleang, yang jaraknya sekitar 1,1 km dengan berjalan kaki. Untuk mencapai curug ini sedikit melelahkan, jadi kami beristirahat terlebih dahulu

Istirahat dan cuma bawa kue aja :(
Lalu kami melanjutkan perjalanan, sampai akhirnya ada Petunjuk arah Curug Koleang


Lah sampe disini, kami tidak menemukan adanya Curug, yang ada hanya pepohonan aja, tapi ada jalan ke bawah, mungkin itu jalan menuju curugnya. Yasudah kami melanjutkan menuruni tangga yang lumayan curam dan licin. Hati-hati ya guys kalo lewat sini.

Tangganya nggak ada pegangannya, pijakannya kecil, menakutkan kalo jatuh.
Akhirnya kami sampai di bawah, oh iya, kalau ke sini (ke tangga) jangan bawa orang tua yang kemungkinan berjalan lancarnya kecil, soalnya turunnya bakalan susah, apalagi untuk naik tangganya. Lalu kami bertemu dengan sekumpulan aa-aa yang sedang mandi dan membuat kopi. Melihat air disini sepertinya mengurungkan niat kami untuk mandi dan kamipun hanya berfoto saja disini,


Airnya berbeda dengan curug di Bogor

Gatau dimana curugnya :( 
dan, Adminpun tidak menemukan adanya tanda-tanda kalau itu adalah curug, entahlah dimana itu curug, dengan perasaan kecewa, kami langsung pergi setelah berpamitan dengan aa-aa yang tadi menawari kami minum kopi dulu, hehehe namun kami tolak, soalnya kami pengen ke curugnya, bukan mau ngopi.

Setelah naik, kami mendapati kalau ada jembatan gantung disini, waw tapi sangat penuh dengan orang nih, jadi kami lewati saja, lagian orang-orangnya juga jalannya tidak searah dengan kami, mungkin itu jalan keluar dari curugnya, mungkin ya.

jembatan gantung
Kita lanjut lagi, kali ini kita akan ke Curug Kidang yang jaraknya 0,9 km dari Curug Koleang ini, jalanan mulai menanjak, sampai pegal kaki Admin. Jalanan di tahura ada yang bagus ada yang nggak, disini jalanan mulai nggak bagus. Saat ada pertigaan, kami malahan belok ke penangkaran rusa, wkwkwk padahal tinggal 500 meter lagi loh (lagi? wkwkwkw), yaudah deh daripada gaada kenangan kan, mendingan kita ke penangkaran rusa aja.

Rusanya beda ya sama yang di kebun raya Bogor

Rusanya lucu, jadi pengen bawa pulang

Oh iya, setelah itu kami putuskan untuk pulang, karena hari sudah semakin siang juga kan. Kami pulang melewati jalan lurus saja dari penangkaran rusa ini, namun jalan itu malah membawa kami lebih jauh dan membuat Admin sedikit takut, bahkan Admin sampai terjeblos ke selokan, saking takutnya wkwkwk.

Duh celana kotor nih hehehe
Setelah itu, kami berjalan melalui jembatan yang tadi, ternyata jembatan ini dari penangkaran rusa loh, kemudian kami meneruskan perjalanan dan kami masuk ke goa belanda lagi, karena ini merupakan jalan tercepat untuk keluar.

Goa belanda lagi
Setelah keluar dari goa Belanda, kami menemukan ada tukang es potong, harganya 5000 2 potong, kecil si, Admin beli yang rasa mangga dan emang beneran enak banget, gapapa deh 2500 yang penting enak.
esnyakecil tapi enak loh
Kemudian kami memutuskan untuk keluar, ternyata oh ternyata, jarak dari goa belanda (pintu masuk) ke pintu masuk 1 itu dekat sekali, kalo dari goa Belanda jalanannya nanjak, rada jelek si kayak batu gitu jalannya, tapi deket banget :( , parah banget supir taksi onlinenya nurunin kita jauh :( .


Ucapan selamat datang di Goa Belanda
Akhirnya, setelah keluar, kami berjalan menuju jalan raya, dari Tahura ke Jalan Raya sekitar 15 menitan.

Beneran jalan-jalan ya, sampe jalan beneran
Setelah sampai di jalan raya, kami ke minimarket dulu, beli minuman dan sedikit cemilan, untuk nanti kita bawa ke destinasi selanjutnya, yaitu Forestwalk Babakan Siliwangi dan Teras Cikapundung BBWS.

Gimana perjalanan Admin yang kedua ini? Kalian bisa Comment dan share kalau suka ya. Terimakasih dan tunggu perjalanan Admin selanjutnya,


0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata-kata sopan, tidak SARA dan mengandung Unsur Pornografi

Night Mode

Adblock Detected

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker

Thank you

×