Created By: Dede Riyaldi
Untuk melihat chapter chapter awal atau ingin melihatr cerita yang lain?? Klik Disini
apakah kamu pernah melihat
sesuatu yang tidak pernah dilihat orang lain??” diapun mengintograsiku
“iya sih, malah sering. “ jawabku dengan nada datar karena
masalah warna yang tadi
“itulah auramu, nila menunjukan bahwa kamu meiliki
sesuatunyang tidak dimiliki oleh orang lain, sedangkan emas menunjukan
istimewanya dan mulianya orang yang mempunyai aura seperti itu”. Jelasnya
panjang kali lebar
“jadi, seistimewa itukah diriku ini??” sahutku terkesima.
Aku tidak menyangka kalau diriku ini begitu istimewa
“ya, beberapa bulan yang lalu, aku bertemu dengan seorang
yang sangat mirip dengan mu, dari fisik sampai auranya. Hanya saja, dia
memiliki banyak aura emas dan aura nilanya itu tertutupi.”
Akupun kembali teringat saat aku berada dikelas dan
melamunkan kalau apakah semua yang ada dimuka bumi ini itu adalah anagram atau
bukan. Dan buktinya, sekarang aku berada di dunia anagram dan di dunia ini ada
anagramnya diriku.\
“Bolehkah aku tau siapa dia??” tanyaku pada mama lorenzo
“dia tidak menyebutkan namanya, mungkin karena ia anak yang
pendiam, pemalu tetapi pintar dan setelah di test. Iqnya sebedar 123”
Wah didalam hatiku aku berfikir dan merenunginya, apakah
iq-ku akab sama sepertinya. Tetapi, aku tidak pendiam apalagi pemalu.
“apakah disini bisa dilakukan test iq?” tanyaku
“ya, sepertinya membutuhkan beberapa biaya”
“baiklah, nanti akan saya urus!”
Akupun memulai melakukan test, ada sebuah kesulitan, apalagi
dalam sejarah, tetapi dengan kemampuan anagramku, aku bisa memecahkan masalahnya.
“Hasilnya akan keluar sebentar lagi, kamu silahkan tunggu
disana” sahut mama lorenzo sambil menujuk kearah bangku di sebelah pojok sana”
Akupun pergi kearah bangkau tersebut dan mendudukinya.
Setelah bebrapa menit aku menunggu, datanglah mama lorenzo
“Menakjubkan, IQ-mu sama dengannya, 123”
Tiba – tiba akupun terbangun dari mimpi tersebut
“ternyata hanya mimpi, padahal kayaknya nyata banget”
hasirpun sudah mulai pagi, aku bersiap untuk bersekolah.
“aduh” kali ini, aku yang ditabrak oleh bu itmae
“eh maaf ya, Aidey” sahut bu itmae meminta maaf kepadaku
“oh iya bu, kemaren ibu masukin sesuatu ya ke dalam saku
jaket saya?” meuncullah pertanyaan yang membuat bu itmae terkejut
“i .... i.... itu” bu itmae terlihat gugup
Untuk melihat chapter chapter awal atau ingin melihatr cerita yang lain?? Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata-kata sopan, tidak SARA dan mengandung Unsur Pornografi