Chapter 2 - Petualangan Masa Lalu
karya : Dede Riyaldi
"tringggggggggg" bel alarmpun berbunyi tepat pukul 4.30 dan membangunkanku dari dunia itu
"sudah pagi lagi, cepet amat ...." seruku sebel
akupun mandi kemudian langsung pergi sekolah.
disekolah
"ayo keluarkan pr kalian" sahut bu Rohaeti , guru mtk.
"mampus, aku lupa." sahutku pada teman sebangkuku unwanah
"un, emang ada pr ya??" tanyaku padanya
"iya ge, malahan banyak loh. mungkin nggak dikumpulin. perhatiin aja siibu nanti" sahutnya
"ayo dede kerjakan soal nomor 1." suruh bu ae kepada ku
"anjir aku belom lagi ...." akupun kemudian langsung melihat ke prnya
"oh soalnya kaya gini doang" ternyata soalnya tentang matriks. untung sebelum aku pergi ke dunia lain itu, aku sempat belajar dulu dan mengajarkannya ke masyarakat disana
"baik bu". dengan percaya diri akupun mengerjakan pr tersebut dan hasilnyapun tidak salah lagi
"ya, benar." seru bu ae.
"fiuh, untung udah belajar pas kemaren." sahutku pada romi, teman sebrang bangkuku.
"lu mah nggak belajar ge pinter nah, kalau gua?" sahut romi padaku
"sekarang ibu akan menjelaskan tentang determinasi matriks."
akhirnya sekolahpun sudah usai aku pulang kerumah dengan senangnya
"sebelumnya update status dulu ah di fb" seruku pada diriku sendiri. seperi biasa
"oh iya, nanti mau foto mereka ah, terus update status lagi ...." gumanku
akupun menyiapkan barang yang akan di bawa ke dunia sana. tak lupa juga batu berbentuk mouse tersebut
tak lupa juga aku mrnyiapkan kertas printnan supaya mereka bisa belajar bahasa indonesia, sehingga aku bisa mengajarkan bahasa masa depan.
"aku siap" lalu akupun tertidurdan masuk dunia lebih tepatnya jaman tersebut.
"huahhh ..... " seperti biasa aku mengucek mataku
"akhirnya engkau bangun juga ...." terlihat wajah dewi khawatir
"kenapa engkau terlihat khawatir dewi?" tanyaku padanya.
"engkau tidak bangun sejak 3 hari yang lalu ... maka dari itu aku khawatir."
"benarkah itu, padahal diduniaku aku hanya meninggalkan kalian beberapa jam saja... yasudah, mari kita lanjutkan belajarnya." gumanku sambil membuatnya tenang
"memang apa saja yang kalian lakukan saat aku tertidur?" tanyaku padanya
"kami hanya menunggumu bangun dan berdoa pada sang hyang widhi. kalau bapak mencari tabib terbaik untuk membangunkan mu"
kemudian aku keluar dari rumah bapak jayasingawarman dan terlihat wajah gembira dari semua warga yang tengah menunggu kebangunanku.
"kau sudah bangun, guru?" tanya bapak jayasingawarman
"apa? guru, jangan panggil aku seperti itu, akukan belum tua." seruku pada bapak jaya
"tapikan engkau yang mengajarkan kepada kami semua ilmu pengetahuan, makanya kau pantas disebut guru". serunya kembali
"yasudah. sekarang tanggal berapa?" tanyaku pada dewan analis
"tanggal ke12 setelah kedatangan mu" sahutnya
"oh begitu, bolehkah aku menjadikan tanggal kedatanganku itu adalah tanggal 1?" tanyaku pada semuanya
"boleh" seru bapak jaya
"boleh" dewi angkat bicara juga
"boleh" semua angkat bicara
"karena sekarang tanggal 12, dan kita belum memiliki bulan atau 30 hari setelah hari senin maka saya akan menamakan bulan sekarang sebagai bulan desember sesuai dengan kelahiranku yaitu desember. apakah kalian setuju?" tanyaku pada mereka lagi.
"ok." sahut mereka semua.
"coba kalian tulis semua. dalam satu tahun, ada 12 bulan, dalam satu bulan ada 30 hari plus ditambah 1 hari pada bulan pertama, ketiga, kelima, ketujuh, kedelapan, kesepuluh, keduabelas dan dikurangi 2 hari pada bulan ke 2. dan namakan bulan pertama adalah januari, bulan kedua adalah febuary, bulan ketiga adalah bulan maret, bulan keempat adalah bulan april, bulan kelima adalah bulan mei, bulan keenam adalah bulan juni, bulan ketujuh adalah bulan juli, bulan kedelapan adalah bulan agustus, bulan ke sembilan adalah bulan septermber, bulan kesepuluh adalah bulan oktober, bulan ke sebelas adalah bulan november, bulan keduabelas adalah bulan desember mengerti?"
"mengerti guru" sahut mereka semua
"dan dalam perhitungan hari, dalam 30 hari dibagi lagi menjadi setiap bagian yaitu 7 hari. nah 7 hari iu dinamakan minggu. dalam 1 minggu ada 7 hari. hari pertama adalah senin, hari ke dua adalah selasa, hari ke 3 adalah rabu, hari ke empat adalah kamis, hari kelima adalah jumat, hari keenam adalah sabu dan hari terakhir adalah minggu. mengerti"
"mengerti guru"
"jadi bisa disimpulkan bahwa ..." seruku
"satu minggu ada 7 hari, satu bulan ada yang 28, 30 dan 31 hari dan satu tahun ada 12 bulan" jawab dewan analis
"tepat sekali." jawabku padanya
"adalagi. dalam selang waktu empat tahun akan terjadi tahun kabisat yang pada bulan kedua harinya yaitu menjadi 29."
"baiklah, saya akan menulisnya di buku ini" sahut dewi setelah menerima tugas dari dewan analis
"saya akan membuat kembali satu kelompok yang di berinama AB atau Angkatan bersenjata. apabila anda ingin ikut bergabung didalam kelompok ini, kalian harus taat pada kerajaan, tidak akan melakukan pemberontakan, kalian juga harus punya senjata yang dapat digunakan untuk melawan musuh. mengerti"
"mengerti"
"dewan analis, pemimpin dan sekretaris berkumpullah disini" seruku
"tugas kalian disini adalah membuat sebuah hukum atau tata tertib atau bagaimana sebuah kegiatan dilakukan. seperti tidak boleh membunuh, berjudi, melakukan kegiatan yang dapat menghancurkan ikatan kita, kemudian sebarkanlah hukum atau peraturan ini kepada seluruh warga" tugasku pada mereka
"apakah disini ada yang sudah punya cara untuk membela diri? seperti cara bertarung, memainkan alat atau yang lainnya?" tanyaku pada seluruh warga
"saya"
"saya"
"saya"
"baiklah, semua yang sudah bisa kalian bisa mengajarkannya pada teman, anak, saudara atau siapa saja dan bualah jadwal aau waktunya"
"baik guru"
bagian angkatan bersenjata, hukum, politik sudah terbentuk, tinggal beberapa komponen lagi yang harus aku ciptakan agar kerajaan tarumanegara menjadi kerajaan terbesar abad ke-3 sampai ke-5
sudah 2 hari aku berada disana, tak lupa juga aku memotret apa saja pekerjaan yang mereka lakukan.
"saatnya aku pulang kerumah" seruku pada dewi
"apakah engkau akan lama disana?" tanyanya padaku.
"mungkin hanya satu minggu." jawabku. tampak diwajah dewi sedih karena ia akan ditinggal olehku selama satu minggu.
"kenapa engkau terlihat sedih?" tanyaku padanya
"aku sedih tidak bisa melihatmu untuk beberapa waktu. tetapi mungkin disana engkau banyak tugas, jadi selamat kembali kesana ya." serunya seraya akan menangis
"iya. jangan mengangis dong ....." aku menghiburnya.
"engkau bisa memakai bukuku lalu menulis apa yang mereka lakukan saat aku tidak ada disini. ini adalah buiu diary, buku yang hanya engkau yang tau, isilah kertas tersebut dengan curahan hatimu, ini ada beberapa pulpen dan tipex untuk menghapusnya."
"terimakasih kang" sahutnya.
akupun pergi kesebuah gua dan tidur disana, tetapi sebelumnya aku menyembunyikan diri terlebih dahulu ditempat yang aman.
"tringgggg ........ " bel alarm pun berbunyi membangunkanku dari tidurku.
"ih... padahal aku pengen banget lama disana." sahutku dalam hati.
terlihat pukul 17.55 akupun langsung mengambil air wudhu untuk melalukan shalat magrib.
"update status foto yang tadi ah ... biar greget ... "
"ih jadi kangen sama mereka" gumanku dalam hati.
lalu ada yang berkomentar di statusku.
"dimana tuh?" tanya temanku Dede Rachman.
"di kerajaan tarumanegara de," jawabku
"ngarang ge, kapan kesana? emang ada kamera pas jama gitu?" tanyanya heran
"udah lama kale ... aku bernia mengubah sejarah. taukan ada benda yang ditemuin arkeolog ipb yang pulpen itu? itukan nama dede riyaldi."
"iya tau. tapi kok bisa?" tanyanya semakin heran."
"rahasia. hahahaha." percakapanpun ku tutup
akupun mempersiapkan peralatan yang aku butuhkan untuk pergi ke jaman dahulu. setelah semua selesai akupun tidur dan
berlanjut ke chapter 3
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata-kata sopan, tidak SARA dan mengandung Unsur Pornografi