Setelah Coachella, aespa Kembali dengan Mini Album "Girls" & Siap Menaklukkan Dunia!

Gimana rasanya jadi fans aespa di tahun 2022? Rasanya kayak gak dikasih napas! Baru aja kita heboh-hebohan nonton penampilan legendaris mereka di Coachella, eh, mereka udah siap-siap lagi buat gebrakan selanjutnya. Setelah sukses besar di panggung global, aespa akhirnya menjawab rasa penasaran kita semua dengan mengumumkan perilisan mini album kedua mereka yang sangat dinanti-nantikan, "Girls", pada bulan Juli 2022.

Ini bukan sekadar comeback biasa. Ini adalah langkah besar pertama mereka setelah "menaklukkan" Amerika. Ekspektasinya? Jelas setinggi langit. Yuk, kita bedah era "Girls" ini, dari lagu pra-rilis yang manis sampai title track yang super garang!

1. Pemanasan Manis dengan "Life's Too Short"

Sebelum masuk ke medan perang lagi, aespa ngasih kita "pemanasan" yang manis. Mereka secara resmi merilis lagu berbahasa Inggris yang pertama kali kita dengar di Coachella, "Life's Too Short", sebagai single pra-rilis.

Lagu pop yang ceria dengan melodi gitar yang santai ini jadi angin segar di tengah diskografi mereka yang penuh dengan lagu-lagu powerful. Liriknya yang positif tentang menjadi diri sendiri dan gak peduli omongan orang lain juga kena banget. Merilis lagu ini secara resmi adalah cara aespa untuk menyapa para penggemar global baru mereka dan menunjukkan sisi musikalitas mereka yang lebih ringan dan relatable.

2. Pengumuman "Girls" & Rekor Pre-Order yang Gila!

Gak lama setelah "Life's Too Short", pengumuman besar itu datang: mini album kedua, "Girls". Dan sebelum albumnya rilis, aespa udah bikin sejarah lagi. Angka pre-order untuk album ini berhasil menembus 1,6 juta keping! Ini menjadikan mereka girl group dengan angka pre-order tertinggi dalam sejarah K-Pop pada saat itu. Gila, kan? Ini adalah bukti nyata betapa besarnya basis penggemar mereka dan betapa tingginya antisipasi publik terhadap musik baru mereka.

3. Konsep & Title Track "Girls": Babak Terakhir Melawan Black Mamba

Teaser foto dan video untuk "Girls" kembali menunjukkan konsep pejuang futuristik mereka, tapi kali ini dengan level yang lebih tinggi. Kostum mereka lebih detail, senjata mereka lebih canggih, dan aura mereka jauh lebih kuat.

Lagu utamanya, "Girls", adalah sebuah lagu dance yang sangat powerful dengan beat yang berat dan suara synth yang distortif. Lagu ini terasa seperti babak final dari pertarungan mereka. Liriknya dengan jelas menceritakan momen puncak pertarungan antara aespa dan æ mereka melawan sang musuh bebuyutan, Black Mamba. Vokal yang kuat dan rap yang agresif dari para member benar-benar menggambarkan suasana perang yang epik. Ini adalah penutup yang sempurna untuk saga KWANGYA season 1.

4. Album yang Penuh Warna

Selain "Girls" dan "Life's Too Short", mini album ini juga diisi dengan lagu-lagu B-side yang menunjukkan berbagai sisi aespa:

  • "Illusion": Lagu dance elektronik dengan bassline yang kuat, dirilis sebagai kejutan sebelum albumnya keluar.

  • "Lingo": Lagu country dance yang super ceria dan menyenangkan.

  • "ICU": Sebuah balada akustik yang lembut dan menenangkan, menunjukkan sisi vokal mereka yang hangat.

Keberagaman lagu di album ini membuktikan bahwa aespa adalah grup yang sangat serbaguna.

Era "Girls" adalah sebuah penegasan status aespa sebagai global girl group. Mereka tidak hanya berhasil melanjutkan kesuksesan komersial mereka dengan memecahkan rekor penjualan, tapi juga berhasil memberikan penutup yang memuaskan untuk saga cerita pertama mereka.

Setelah pertarungan melawan Black Mamba selesai, petualangan seperti apa lagi yang menunggu aespa di masa depan? Misteri ini yang membuat kita semua akan terus mengikuti perjalanan mereka.

Dari semua lagu di mini album "Girls", mana yang jadi favoritmu? Dan apa pendapatmu tentang akhir dari pertarungan melawan Black Mamba?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menghilangkan password terminal MacOS ketika menggunakan sudo su